Jaringan toko ritel internasional, 7-Eleven, melebarkan sayap bisnisnya ke Australia. Mereka membeli 295 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Australia dari tangan Exxon Mobil Corp. Aksi ini melambungkan posisi 7-Eleven sebagai perusahaan penjual bahan bakar minyak (BBM) independen terbesar di negara tersebut.
Manajemen Exxon Australia mengakui adanya transaksi itu. “Kami harap penyelesaian transaksi ini dalam beberapa bulan ke depan,” kata Juru Bicara Exxon Australia, Rebecca Arnold, dua hari (27/5) lalu. Namun, dia menolak menyebutkan nilai transaksinya.
Dalam pernyataan terpisah, manajemen 7-Eleven menyatakan, pembelian SPBU ini tidak perlu menunggu persetujuan dari Komisi Persaingan Usaha dan Perlindungan Konsumen Australia. Sebelumnya, 7-Eleven telah memiliki 200 unit SPBU. Chairman 7-Eleven Russel Withers mengatakan, akuisisi ini akan mendongkrak posisinya dalam persaingan peritel bahan pokok. “Jumlah toko 7-Eleven bisa melonjak dari 400 jadi lebih dari 650 toko,” katanya.
Penjual BBM independen adalah perusahaan yang membeli BBM dari pengolah minyak, dan menjual di jaringan distribusi miliknya sendiri. Berdasarkan data Komisi Persaingan Usaha pada Juni 2009 terungkap, porsi penjual BBM independen di pasar BBM hanya sekitar 9%.
Selama ini, Caltex Australia Ltd menjadi produsen dan distributor minyak terbesar di Australia. Bulan lalu, rencana mereka membeli 302 SPBU Exxon kandas di tangan Komisi Persaingan Usaha. Komisi menentang rencana senilai A$ 300 juta atau US$ 247 juta ini. Karena, khawatir harga BBM menjadi mahal.
Sedangkan bagi 7-Eleven, aksi itu membuat pangsa pasar BBM ritelnya menjadi sekitar 10%. Adapun porsi Exxon sebelum transaksi tersebut di pasar penjualan BBM sekitar 11%. Sedangkan Caltex menguasai 16% pasar dan 23% dimiliki Woolworths Ltd.
Pembelian SPBU Exxon ini tak hanya membuat bisnis 7-Eleven semakin lengkap. Upaya akuisisi tersebut diperkirakan akan mendongkrak pendapatan 7-Eleven menjadi lebih dari A$ 1,4 miliar sepanjang tahun ini.
Saat ini, pengendali 7-Eleven adalah Keluarga Withers dan Barlow. Mereka membawa merek ini ke Australia pada tahun 1976 melalui lisensi dari perusahaan Amerika Serikat, Southland Corp. (sumber : kontan online)
SEJARAH 7-Eleven
7-Eleven adalah jaringan toko kelontong (convenience store) 24 jam asal Amerika Serikat yang sejak tahun 2005 kepemilikannya dipegang Seven & I Holdings Co., sebuah perusahaan Jepang. Pada tahun 2004, lebih dari 26.000 gerai 7-Eleven tersebar di 18 negara;[1] antara pasar terbesarnya adalah Amerika Serikat dan Jepang.
Didirikan pada tahun 1927 di Oak Cliff, Texas (kini masuk wilayah Dallas), nama “7-Eleven” mulai digunakan pada tahun 1946. Sebelum toko 24 jam pertama dibuka di Austin, Texas pada tahun 1962, 7-Eleven buka dari jam 7 pagi hingga 11 malam, dan karenanya bernama “7-Eleven” (7-Sebelas).
Tahun 1991, Southland Corporation yang merupakan pemilik 7-Eleven, sebagian besar sahamnya dijual kepada perusahaan jaringan supermarket Jepang, Ito-Yokado. Southland Corporation lalu diubah namanya menjadi 7-Eleven, Inc pada tahun 1999. Tahun 2005, seluruh saham 7-Eleven, Inc diambil alih Seven & I Holdings Co. sehingga perusahaan ini dimiliki sepenuhnya oleh pihak Jepang.
Setiap gerai 7-Eleven menjual berbagai jenis produk, umumnya makanan, minuman, dan majalah. Di berbagai negara, tersedia pula layanan seperti pembayaran tagihan serta penjualan makanan khas daerah. Produk khas 7-Eleven adalah Slurpee, sejenis minumas es dan Big Gulp, minuman soft drink berukuran besar.
(sumber : wikipedia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar