Di Jawa Timur, ToniJack”s mempresentasikan konsep usahanya di hadapan 30 calon investor. Silvi menjelaskan, secara garis besar konsep waralaba ToniJack”s terdiri atas empat model. Pertama adalah konsep full store dengan nilai investasi sekitar Rp 5 miliar. “Konsep ini terdiri atas semua kelengkapan, mulai restoran, kafe, ruang pesta, hingga playland,” paparnya
Kedua adalah konsep semi full store dengan nilai investasi Rp 3 miliar sampai Rp 5 miliar. “Konsep ini lebih sederhana dibandingkan full store. Misalnya, tanpa kafe atau playland,” ujarnya.Sedangkan konsep ketiga adalah murni kafe dengan nilai investasi Rp 1,5 miliar. Keempat adalah konsep booth dengan investasi di bawah Rp 500 juta.
Khusus untuk booth sudah harus ada mother store atau restoran induknya. “Fee yang harus disetorkan sekitar 5 persen dari omzet per bulan,” tuturnya.Saat ini, sambung Silvianty, pihaknya sedang mengusahakan untuk menyederhanakan peralatan, seperti meja dan kursi. Ini dilakukan untuk menekan biaya agar investor bisa mendirikan full store dengan dana yang lebih murah. “Kami memilih equipment lokal yang berkualitas, seperti untuk kursi dan meja, agar biaya investasi bisa ditekan. Setidaknya Rp 2 miliar sudah bisa dapat full store,” terangnya.
Hingga saat ini, ToniJack”s sudah beroperasi di Jakarta, Bandung, dan Surabaya dengan jumlah outlet 12 unit. Pada Juni mendatang, ToniJack”s akan beroperasi di Solo. “Di Solo adalah satu-satunya yang waralaba,” pungkasnya.
Sumber: Jawa Pos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar