Oleh: V-27 | |
| |
Teknologi informasi (TI) berkembang demikian cepat. Pada kenyataannya saat ini manusia hampir tidak bisa dipisahkan dari produk-produk TI. Sebut saja, telepon selular dan internet yang tidak dipungkiri mampu mempermudah beragam aktivitas hubungan antar manusia sehingga lebih sederhana, tanpa sekat ruang dan waktu. eLearning, merupakan sistem pembelajaran berbasis TI. Proses pembelajaran menjadi lebih mudah, dan praktis. Materi perkuliahan dapat disimak oleh mahasiswa, meski tidak berada di kelas. Caranya, cukup melalui situs resmi. Sehingga, sistem pembelajar tidak lagi terpusat dengan dosen. Justru, mahasiswa dituntut untuk dapat menggali ilmu secara aktif, dan mandiri. Dukungan TI bagi proses belajar mengajar juga diterapkan di program S-1 Prasetiya Mulya Business School. ''Sejak awal pendirian Prasetiya Mulya, kami memang telah mengimplementasikan TI di kampus, ''kata Elliot Simangunsong, Kepala Bagian Teknologi dan Sistem Informasi, Prasetiya Mulya Business School, Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian IPB.
Implementasi TI di Prasetiya Mulya, katanya, terdapat pada semua fungsi manajemen dan layanan mahasiswa. ''Dengan adanya fasilitas TI di kampus, mahasiswa akan mendapat kemudahan dan kecepatan mendapatkan informasi, serta kemudahan melaksanakan tugas-tugas kuliah. Aplikasi TI pun, dapat membantu mempermudah proses perkuliahan, dan mampu memberikan akses global,''ujar Elliot S. Simangunsong. Manfaat TI, lanjutnya tidak hanya dapat dirasakan oleh mahasiswa, namun juga oleh PT sendiri. Karena, adanya fasilitas TI mampu mempermudah proses administrasi program perkuliahan. Pendapat serupa datang pula dari Kabul Wahyu Utomo, kepala bagian kehumasan dan kerjasama, STEKPI (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Keuangan dan Perbankan Indonesia). ''Penggunaan aplikasi TI memberikan banyak manfaat. Tidak hanya bagi mahasiswa dan dosen. Juga mampu mempermudah proses administrasi kampus,''katanya. Ia mencontohkan, untuk mahasiswa, misalnya, penerimaan materi perkuliahan menjadi lebih fleksibel dan bervariasi, sehingga tidak membosankan. Mahasiswa, lanjutnya, dituntut menjadi pembelajar yang aktif. Tidak bergantung pada materi di dalam kelas. Namun, bisa juga menggali ilmu di luar kelas melalui intranet, maupun internet. Manfaat TI diakui oleh kalangan PT, sangat besar. Namun, sejauh mana implementasi aplikasi TI merambah dunia pendidikan? Di STEKPI, kata Kabul, penggunaan TI antara lain diimplementasikan dalam mendukung infrastruktur kampus. Seperti layanan wireless LAN, Hotspot di semua area kampus, dan fasilitas internet gratis bagi mahasiswa. Selain itu, lanjutnya, untuk kebutuhan pemantauan proses belajar mengajar, serta alasan keamanan, STEKPI pun menggunakan CCTV di setiap kelas. Sedangkan untuk menyampaikan informasi kampus, lembaga pendidikan yang berlokasi di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan itu, menggunakan Buletin Board System menggunakan plasma TV 42 inchi. Mahasiswa pun dapat memperoleh informasi di Anjungan Informasi yang berteknologi Touch Screen. Sementara itu, penggunaan TI dalam konten pendidikan, katanya, antara lain diimplementasikan dalam pembuatan materi pembelajaran, dan penyampaian materi. Sehingga, mahasiswa dapat langung mendapatkan materi kuliah dengan cara men-download, atau via email.
Demikian pula yang terjadi di Prasetiya Mulya. ''Penggunaan TI kami terapkan baik untuk mendukung proses belajar, maupun administrasi kampus. Untuk itu, kami pun menerapkan sistem Hotspot, dan layanan akses internet gratis bagi mahasiswa. Bahkan, sistem absen mahasiswa pun dilakukan secara online,'' demikian urai Elliot Simangunsong. Lebih jauh, di UIEU, terdapat fasilitas WiFi (wireless fidelity). Dengan demikian, kata Jatmiko, mahasiswa dapat mengakses internet secara gratis di area kampus tanpa menggunakan kabel. Oleh karena itu, mahasiswa UIEU dilengkapi dengan notebook agar dapat mengoptimalkan proses perkuliahan, sesuai dengan sistem pembelajaran eLearning yang diterapkan di kampus. Layanan eLearning di UIEU sendiri, kata Jatmiko, menggunakan sistem Microsoft Learning Gateway, dengan dukungan dari Microsoft Indonesia. Sementara itu, Kabul pun mengakui bahwa menggunakan fasilitas TI di kampus bukan merupakan proses yang sederhana. Tentu saja, katanya, membutuhkan dukungan dari sejumlah perusahaan IT. ''Dalam implementasi fasilitas TI, kami dibantu oleh rekanan-rekanan kami. Seperti, Microsoft Indonesia, Intel Indonesia, dan Toshiba Indonesia,''terangnya. Pemanfaatan TI di PT tak dipungkiri memungkinkan mahasiswa untuk lebih mandiri dan kreatif dalam mencari sumber-sumber informasi, baik melalui materi perkuliahan yang terdapat dalam intranet, maupun informasi tambahan lainnya yang lebih luas melalui internet. Meski demikian, Kabul mengakui bahwa kuliah tatap muka, tetap memiliki peranan yang penting. Demikian pula, menurut Rudi Handoko, program manager, S1 Bisnis, Prasetiya Mulya, Jakarta. ''Meski TI banyak memberi manfaat, tapi bukan berarti semua fungsi sekolah akan diambilalih oleh TI. Misalnya, prinsip interaksi dalam belajar diantara mahasiswa sendiri, dan mahasiswa dengan pengajar secara personal yang masih sangat diutamakan di Prasetiya Mulya,''paparnya. Pendapat serupa dituturkan oleh Jatmiko. ''Kuliah tatap muka itu tetap penting. Justru dengan adanya TI, seperti dengan eLearning, mahasiswa tidak lagi memiliki alasan untuk tidak mengikuti perkuliahan. Bila memang tidak dapat hadir di kelas, tetap dapat mengikuti perkuliahan jarak jauh. Tapi, bukan berarti kemudian mahasiswa tidak hadir di kelas pada setiap perkuliahan,''terangnya. Manfaat TI di PT diakui Jatmiko, Kabul, dan Rudi akan memberikan nilai lebih bagi mahasiswa. Termasuk, setelah lulus. '' Dengan adanya TI di kampus, mahasiswa akan terbiasa dengan penggunaan aplikasi TI. Sehingga, tidak gagap teknologi. Pada saat lulus, kemungkinan besar alumni dapat langsung beradaptasi dengan dunia kerja,''papar Kabul. Terlebih, lanjutnya, saat ini perusahaan nasional, maupun internasional banyak yang telah memanfaatkan fasilitas TI. Lulusan PT yang tidak gagap teknologi tentu akan mendapat nilai lebih. Meski demikian, menurut Jatmiko, penerapan aplikasi TI di kampus, bukanlah menjadi satu-satunya tolak ukur dalam menilai kualitas dari sebuah PT. ''Fasilitas IT hanya merupakan salah satu pelengkap sebagai sarana pembelajaran, dan mempertajam kemampuan di bidang TI,''ungkapnya. Demikian halnya menurut Rudi. ''Faktor yang tak kalah penting dalam mempertimbangkan PT adalah metode pendidikan, kurikulum, dosen, dan fasilitas penunjang yang tersedia. Termasuk diantaranya, TI,''tuturnya. (may - Republika)
Catatan : Elliot Sation Simangunsong, S.TP., MM Saat ini sedang melanjutkan pendidikan di tingkat PhD Management, Lancaster University - United Kingdom. sumber: http://www.alumni-tin.org/content/view/48/64/ |
Memaksimalkan Pembelajaran Aktif dengan TI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar