Ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) Anang Sukandar mengatakan minat perguruan tinggi untuk membuat mata ajaran waralaba makin bertambah, menyusul maraknya pertumbuhan usaha dengan sistem franchise di dalam negeri. Anang meyakini minat perguruan tinggi untuk membuat mata ajaran waralaba tersebut sekaligus akan ikut mendorong upaya pemerintah dalam menciptakan wirausahawan di Indonesia. “Dengan disusunnya program waralaba di perguruan tinggi berarti para mahasiswa dididik untuk berwirausaha karena kepada mereka diperkenalkan cara berbisnis,” kata Anang hari ini. Anang mengatakan biasanya kalangan perguruan tinggi memberikan mata ajaran waralaba untuk mahasiswa yang bernaung di bawah fakultas ekonomi, atau anak didik yang mendalami ilmu perhotelan serta restoran. Menurut Anang, kebijakan perguruan tinggi tersebut sejalan dengan perkembangan usaha terkini mengingat saat ini sudah banyak usaha perhotelan, terutama restoran, yang melakukan ekspansi dengan cara waralaba. “Bisnis dengan waralaba tersebut juga butuh tenaga manajemen yang mengerti tentang franchise serta cara melakukan promosinya,” kata Anang. Untuk itu, AFI juga telah melakukan kerja sama dengan Universitas Petra Surabaya. Peran AFI di sini adalah menyusun program ajaran serta menyediakan tenaga pengajar atau nara sumber yang akan mendidik para mahasiswa di universitas tersebut. Menurut dia, lembaga pendidikan lainnya yang telah membuat mata ajaran waralaba seperti Prasetiya Mulya juga telah menyatakan minatnya untuk melakukan hal sama. “Kami mengharapkan tidak hanya swasta yang makin berminat untuk memberikan pendidikan waralaba, tapi juga dari kalangan pemerintah [diharapkan juga menggenjot pendidikan tersebut],” kata Anang. Seperti diketahui AFI mencatat di dalam negeri saat ini telah beroperasi sekitar 1.000 waralaba lokal dan lebih dari 200 merek waralaba asing. Jumlah itu, terutama untuk waralaba lokal, diduga akan terus bertambah seiring dengan meningkatnya minat masyarakat yang semakin tinggi untuk berinvestasi di usaha yang dijalankan dengan sistem waralaba. Untuk waralaba lokal, tambahnya, yang banyak tumbuh saat ini adalah jenis usaha restoran, terutama yang menawarkan makanan etnik atau menu daerah yang sudah dikenal masyarakat di wilayah lainnya, seperti masakan dari Jawa tengah, Manado dan Jawa Barat.
(sumber : bisnis.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar