Himpunan Alumni IPB, Bogor: Pria kelahiran Gresik, 8 Juni 1962 ini sukses mengembangkan bisnis seafood dan termasuk salah satu putra terbaik Jawa Timur serta alumni IPB yang berprestasi. Setelah menyelesaikan pendidikan SMA di Gresik, Nadjikh memutuskan mendaftar ke IPB lewat jalur tanpa tes. Akhirnya diterima di Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian. Masa kuliah di IPB diselesaikan dalam tempo 3 tahun 9 bulan dengan IPK 3,77.
Padahal sejak awal menjalani perkuliahan, Nadjikh dihadapkan pada kondisi keterbatasan ekonomi orang tua untuk membiayai sekolahnya dan adik-adiknya. Faktor inilah yang mendorongnya untuk menguatkan tekad dan kerja keras demi keinginan bisa kuliah, sehingga selain memperoleh beasiswa, sambil kuliah Nadjikh memberi les privat dan menjadi asisten dosen.
Berkat perjuangannya, usaha yang dirintis yaitu PT. Kelola Mina Laut (KML) Group kini telah berkembang menjadi 34 pabrik pengolahan seafood yang tersebar di berbagai tempat di sepanjang pantai utara pulau Jawa, pulau Madura, dan Makasar, Sulawesi Selatan. Ekspor KML dengan beberapa merek seperti Prima Star, Panorama, Prima King, Tropical Queen dan merek permintaan pembeli telah berhasil menembus pasar ekspor global di empat benua, meliputi Jepang, Taiwan, China, Korea Selatan, USA, Australia, Eropa, dan Timur Tengah dengan volume rata-rata per bulan 100-120 kontainer 40 feet.
Kini KML memiliki 175 staf manajemen, 500 tenaga terampil, dan 7000 tenaga kerja. Di luar itu, masih terdapat 600 UKM (pengepul) dan 125.000 nelayan. Jika satu individu menghidupi satu orang, maka sedikitnya 266.550 orang yang terbantu kehidupannya. Belum lagi cluster ekonomi yang terbentuk di masyarakat.
Manajemen KML sebagai entitas bisnis seafood menghimpun para profesional muda yang menyukai tantangan. Bukan saja berasal dari putra pitri terbaik IPB (hampir 70% dari total 175 staf manajemen) tapi ada juga yang berasal dari UGM, ITS, Unair, Unibraw, Undip, Unej, dan beberapa PTS terkenal. Hal ini membuktikan, apa yang menjadi salah satu obsesi besar bapak empat anak ini telah tertunaikan.
Beberapa staf yang berprestasi ditugaskan training dan mengikuti pameran bisnis di mancanegara seperti Jepang, China, Korea, Selatan, Vietnam, Australia, USA, Kanada, dan Eropa. Selain itu untuk mempertahankan nilai keseimbangan antara bisnis dan ibadah, diadakan program training ESQ bagi staf dan karyawan. Terhadap almamaternya, putra pedagang ikan ini mengajak kepada segenap civitas akademika dan para alumni untuk menggali potensi sumberdaya alam (pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan kelautan dan kehutanan).
Di luar rutinitas bisnis, Nadjikh seorang yang gemar berorganisasi baik profesi maupun keagamaan. Tercatat ia menjadi Executive Director Asosiasi Pengusaha Coldstorage Indonesia (APCI) Jawa timur. Selain itu menjabat sebagai Ketua Komite Tetap Konseling Investasi pada KADINDA Jatim, Ketua II Komisi Udang Indonesia dan Anggota Dewan penasehat Himpunan Mahasiswa Perikanan Indonesia (HIMAPIKANI). Ia pun aktif di Majelis Ekonomi Muhammadiyah wilayah Jawa Timur sebagai staf Ahli Ekonomi, dan tercatat sebagai salah satu anggota Dewan Pertimbangan Daerah Himpunan Alumni IPB, Jawa Timur. Nadjikh pun dikenal antusias mengisi berbagai seminar dan pelatihan, terutama yang bertema industri keluatan dan perikanan, pengembangan usaha kecil menengah dan entrepreneurship.
eberapa prinsip yang menunjang kesuksesan Nadjikh diantaranya adalah hidup harus memiliki value added atau nilai tambah baik dalam berbisnis maupun menjalani hidup. Bisnis harus memiliki nilai tambah, diferensiasi, empowerment, nerworking, dan benchmark yang dikemas dengan improvement terus-menerus.
Nadjikh menganggap bekerja adalah suatu bentuk nilai ibadah. Nilai lain yang dijaga adalah jangan cepat puas dan selalu mengevaluasi diri. Datangi kawan untuk sharing komunikasi atau pengalaman. Kunjungi dan gali ilmu-ilmu sukses pengusaha di negara lain.
Melawan arus, inilah yang membuat pribadi Nadjikh berani tampil beda. Karakter ini yang sangat membentuk pemikiran untuk selalu ingin lebih baik dan terbaik.
Ada tiga hal yang memotivasi diri Nadjikh, yaitu:
Kesuksesannya juga tampak dari penghargaan yang diraihnya:
- Indonesian Export Award “Primaniyarta Award” dari presiden Republik Indonesia tahun 2001.
- Pengusaha berprestasi tahun 2001 dari Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia.
- Pelopor Industri pengolahan Hasil Perikanan, dari Menteri Kelautan dan Perikanan RI tahun 2002.
- International Award for Best Performance 2002 dari Council of International Awarda United Kingdom.
- Eksportir Jawa Timur berprestasi terbaik tahun 2002, dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan RI Jawa timur.
- Finalis Entrepreneur of The Year 2003 dari Ernst and Young tahun 2003.
- Sepuluh Eksekutif 2003 dari Lions Club Surabaya Patria Jawa Pos Group.
- Primaniyarta Award 2005 kategori Eksportir Berkinerja.
Kesuksesan Nadjikh diharapkan kian mempertebal keyakinan diri kita bahwa putra-putra IPB bisa tampil menjadi yang terbaik, tidak kalah dengan yang lain. Kompetensi keilmuan yang berbasis pertanian harus terus-menerus dikembangkan (dioptimalkan dengan bingkai bisnis), jangan sekadar diteliti atau diilmiahkan apalagi hanya diwacana-teorikan (Pariwara Berita IPB/Ris/nUr/lui)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar