Lampion Unik dari Limbah Botol Plastik
Tuesday, 26 January 2010 | |
Sampah. Selama ini, keberadaanya seringkali disepelekan dan dianggap sebagai masalah bagi kelestarian bumi. Bahkan, ketika ia masuk ke dalam sungai dan terjadi banjir, sampah pun dituduh sebagai salah satu penyebabnya. Ironisnya, sikap tidak bersahabat ini justru datang dari manusia, yang notabene biang kerok kehadiran benda-benda yang biasanya kotor dan berbau itu. Namun, ternyata, tidak semua manusia beranggapan demikian. Salah satunya yaitu Bob Novandy. Mantan Sekretaris Pribadi Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia ini, justru melihat potensi sampah. Dalam arti, jika sampah diolah dengan benar, maka ia akan memiliki “Mengapa cuma limbah botol plastik yang saya manfaatkan, karena saya melihat adanya unsur seni dalam benda ini. Di samping itu, botol plastik juga anti pecah, anti patah, dan anti basah,” jelas pria, yang akrab disapa Bob ini. Selanjutnya, Bob membentuk botol-botol plastik bekas itu menjadi lampion. Tetapi, bukan lampion sembarang lampion, yang pada umumnya ditempatkan dengan cara digantung. Lampion buatannya juga dapat ditempatkan dalam posisi duduk atau ditempelkan di dinding, laiknya lampu. Selama ini, lampion selalu dikaitkan dengan unsur-unsur budaya Cina, karena benda ini memang dikenal sebagai lampunya orang Cina. “Tapi, berbeda dengan lampion Cina yang terbuat dari kertas Lampion-lampion aneka bentuk ini (Bob memiliki 100–150 item, red.) dijualnya dengan harga Rp35 ribu–Rp800 ribu per buah, tergantung pada banyaknya botol plastik bekas yang digunakan, tingkat kesulitan dalam pembuatannya, dan ukurannya. Misalnya, untuk lampion berbentuk bola dijual dengan harga Rp200 ribu/buah, sementara yang bentuknya mirip lampu kristal dihargai Rp500 ribu/buah. Ulasan selengkapnya dapat dibaca di Majalah Pengusaha edisi 99/Oktober 2009. sumber: http://www.majalahpengusaha.com/content/view/1226/28/ |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar